JAKARTA, CILACAP.INFO – Ribuan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) dari berbagai wilayah/daerah memadati area depan Gedung Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) setelah melakukan Long March dari Gedung Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pada Senin (18/10/2021).
Tak hanya itu, para peserta aksi yang kompak mengenakan pakain serba putih ini juga tampak membentangkan poster bernada permintaan kepada BP2MI dan Kemenaker agar program Government to Government (G to G) Korea Selatan dibuka kembali.
Dari sekian ribu CPMI yang melakukan aksi di Jakarta, di antaranya juga ada ratusan CPMI yang berasal dari Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng).
Peserta Aksi dari Cilacap yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, bahwa Aksi ini dilakukan mengingat tidak adanya pemberangkatan CPMI dalam 2 tahun ini.
“Padahal kami telah mengikuti ujian dan lulus tes, sehingga nasib kami ini seperti tergantung, oleh sebab itu kami ingin kejelasan atau kepastian dari pemerintah dalam hal ini BP2MI dan Kemenaker meski kami harus turun ke jalan seperti pada hari ini.” Kata salah satu peserta Aksi dari Cilacap.
Mereka juga tak menampik jika 2 tahun terakhir ini, Indonesia sedang berjuang mengatasi Coronovirus yang merupakan wabah virus pandemi yang menglobal, sehingga negara tujuan juga sedang berjuang mengatasi persoalaan ini.
“Kami tak menampik bahwa 2 tahun ini memang seluruh negara termasuk Indonesia terjangkit wabah pandemi Covid19, sehingga keadaan ini berimbas pada pemberangkatan CPMI. Namun keadaan terkini, justru negara Thailand dan Lainnya melakukan pemberangkatan kepada calon pekerjaan migrannya. Padahal di Negara Thailand kasus Covid-19 lebih tinggi dari Indonesia. Oleh sebab itu kami berharap kepada pemerintah Indonesia untuk kembali membuka program G to G dan melakukan pemberangkatan CPMI.” Jelasnya.
Sementara itu dari keterangan Ketua Koordinator aksi Azis Yuriyanto, bahwa CPMI dalam aksi ini mengajukan beberapa tuntunan terkait Penempatan CPMI program G to G yang selama 2 tahun ini dihentikan penempatan dan pemberangkatannya ke negara Tujuan.
“Sejak tanggal 18 Maret 2020 penempatan CPMI program G To G Korea Selatan terhenti, karena pada saat itu dalam situasi pandemi Covid-19. Keadaan ini pun berimbas pada CPMI yang telah lulus ujian, telah medical check up dan sebagianya. Akan tetapi tahun ini kasus Covid di Indonesia berangsur membaik dengan grafik yang menunjukan bahwa kasus Covid-19 menurun, tapi tidak ada pemberangkatan CPMI ke Korea Selatan.” Terangnya.
Azis menuturkan, sejumlah negara tetangga yakni Thailand dan Vietnam dengan kasus Covid-19 yang lebih tinggi dari Indonesia justru sudah bisa memberangkatkan para buruh migrannya.
“Ini menunjukkan bahwa pemerintah Thailand dan Vietnam berhasil melobi pemerintah Korea Selatan.” Ujar Azis.
Azis berharap kepada pemerintah supaya lebih serius dalam mengupayakan kembali penempatan CPMI program G to G dan tidak ada alasan lagi macetnya program inj karena Covid-19, mengingat negara lain yang kasus Covidnya lebih tinggi justru bisa memberangkatkan tenaga kerja migrannya.
“Sekarang Covid-19 sudah tidak bisa dijadikan alasan mengingat negara lain yang kasusnya lebih tinggi justru bisa menempatkan kembali para buruh migrannya. Oleh sebab itu kami meminta kejelasan dan berharap kepada pemerintah agar nasib para CPMI lebih diperhatikan lagi, karena para CPMI, mereka selain menanggung biaya hidup sendiri, keluarga para CPMI yang turut andil dalam mensupport juga ikut terkena imbasnya.” Pungkasnya.